Di tengah semangat globalisasi pendidikan dan transformasi digital, FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) sukses menyelenggarakan International Guest Lecture bertema “Shaping the Future of Education through Global Perspectives” pada Jumat, 10 Oktober 2025, secara daring. Kegiatan yang menarik perhatian sekitar 200 peserta, terdiri dari mahasiswa FKIP, dosen, serta masyarakat umum, menjadi panggung bersama bagi tiga tokoh internasional yang membawa wawasan mendalam dari Malaysia, Jepang, dan Tiongkok.

Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari Dekan FKIP UMPO, yang menekankan bahwa “Hari ini, kita berkumpul bukan hanya sebagai bagian dari lingkungan akademik, tetapi sebagai pemangku masa depan pendidikan yang sedang dibentuk oleh visi global. Saya yakin, melalui dialog ini, kita tidak hanya mendengar, tapi bertransformasi. Maka dari itu Jadilah pemikir global yang tetap punya akar lokal.
Jadilah pengajar yang mengedepankan teknologi, tapi tak melupakan nilai-nilai kemanusiaan” ujar beliau.
Acara dipandu oleh Dr. Elok Putri Nimasari, M.Pd., Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMPO, yang membawa profesionalisme dan kehangatan dalam menjalankan peran moderator, menjembatani diskusi antara tiga narasumber dengan peserta dari berbagai latar belakang.

Dr. Wan Irham Ishak Topik: “Writing and International Student-Journals in Malaysia” Sebagai ahli dari Academy of Language Studies, UiTM Kedah Branch, Malaysia, Dr. Wan Irham membagikan strategi menyusun karya akademik yang layak terbit di jurnal internasional, dengan fokus pada cara mahasiswa Malaysia membangun voice dan kontribusi ilmiah di ranah global. Kiat-kiatnya menginspirasi mahasiswa untuk mulai menulis sejak dini, bukan sekadar mengumpulkan skripsi, tapi melahirkan perubahan.

Yoga Dwi Windy Kusuma Ningtyas, S.Pd., M.Sc. Topik: “Philosophy and Educational Foundation for Teachers in Japan” Didampingi oleh afiliasi Prodi Pendidikan Matematika FKIP UMJ dan studi di Graduate School of Humanities and Social Sciences, Hiroshima University, narasumber ini membuka mata peserta pada filosofi pendidikan Jepang: gakumon no michi (jalan belajar), kesadaran kolektif, dan pentingnya kaizen (perbaikan berkelanjutan) dalam kualitas mengajar. “Di sana, guru bukan hanya mengajar, tapi menjadi penerus nilai-nilai luhur,”-ujar Yoga.

Moh Alwi Arifin, B.Ed., MTCSOL Topik: “China’s Strategic Advances in Learning Technology” Mewakili Fujian Polytechnic Normal University, Tiongkok, Moh Alwi Arifin mengungkap bagaimana Tiongkok meluncurkan sistem pembelajaran berbasis AI, data analytics, dan blended learning massal yang mengubah wajah pendidikan modern. Ia juga menyampaikan bahwa teknologi di sana bukan untuk menggantikan guru, tapi membantu guru menjadi guru yang lebih bijak dan efisien.

“Prestasi terbesar bukanlah lulus, tapi bertumbuh dalam perspektif yang luas. Hari ini, 200 mahasiswa UMPO tidak hanya hadir, mereka telah melihat dunia pendidikan dari sudut yang baru.” – Dr. Elok Putri Nimasari, M.Pd.