Di tengah hiruk-pikuk awal tahun akademik 2025/2026, Plaza Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) berubah menjadi panggung kebanggaan dan harapan baru bagi dunia pendidikan. Pada hari Rabu, 10 September 2025, Mastamaru FKIP UMPO digelar dengan meriah, menjadi simbol perjumpaan antara generasi baru dengan aspirasi besar: menjadi calon guru yang bukan hanya mengajar, tapi mengubah dunia.
Acara yang dihadiri oleh 232 mahasiswa reguler dan RPL dari empat program studi utama — Pendidikan PAUD, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), menjadi momen bersejarah karena kesuksesan menghadirkan total 832 mahasiswa baru dalam satu kampus. Ini termasuk 600 mahasiswa baru dari Program PPG Dalam Jabatan, yang mendorong FKIP UMPO menjadi pusat pembinaan guru profesional dengan cakupan terluas di Jawa Timur.


Mama berlangsung dengan gemilang, dimulai dari hiburan pembuka oleh tim Angkulung Java Simpoin FKIP UMPO — karya seni tradisional Jawa yang menyampaikan semangat kebersamaan dan kekayaan budaya dalam perpaduan musik dan tari.
Tak hanya berkesan secara visual, momen paling ikonik datang pada prosesi pengukuhan mahasiswa baru. Dengan konsep “penerbangan balon dan penyalaan Flare”, seluruh mahasiswa baru bersama-sama meluncurkan balon ke udara sambil menyalakan flare — simbol penyalaan semangat baru, aspirasi tinggi, dan komitmen untuk terbang lebih tinggi dalam dunia pendidikan.
“Balon ini bukan sekadar mainan. Ini adalah simbol kebebasan, tekad, dan cita-cita yang tak ada batasannya. Kamu telah berada di titik awal yang luar biasa — sekarang, terbanglah,” ujar Dekan FKIP UMPO dalam sambutannya.
Dalam sambutannya, Dr. Sutrisno, S.Pd., M.Pd., Dekan FKIP UMPO, membuka dengan nada berapi-api:
“Kalian berasal dari berbagai latar belakang, tetapi kini kalian punya satu tujuan: menjadi guru. Dan bukan guru biasa. Guru yang akan mengubah dunia, satu siswa, satu kelas, satu desa pada satu waktu.”
Beliau menekankan bahwa keberhasilan seorang guru bukan hanya terukur dari nilai akademik, tapi dari dampak jangka panjang yang dibangun di sekolah, masyarakat, dan bangsa.


Sesi Mini Talkshow “Mengenal Lebih Dekat FKIP UMPO” berhasil menyatukan seluruh struktural FKIP untuk memperkenalkan visi ke depan, fasilitas, program unggulan, dan tantangan dalam menghadirkan pendidikan berkualitas. Narasumber dari prodi, BEM, dan HMPS menggambarkan FKIP UMPO sebagai rumah yang menyenangkan, kreatif, dan sangat berkomitmen untuk pembentukan karakter dan keterampilan profesional.
Dilanjutkan dengan Vaganza Prodi, setiap program studi menyampaikan program pendalaman keprodian melalui:
• Studi kasus pembelajaran di lapangan (termasuk KKN dan magang),
• Penguatan keilmuan oleh alumni yang sukses di bidangnya,
• Program khusus seperti Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP), Kelas Inklusif, dan Digital Literacy untuk Guru Masa Depan.


Di sini, mahasiswa baru tidak hanya mendengar, tapi ikut merasakan energi dan semangat dari yang lebih dahulu.
Dekan kembali menyampaikan pesan penuh semangat:
“Pendidikan bukan hanya tanggung jawab. Ini adalah panggilan. Dan kalian, 800 mahasiswa baru, adalah angkatan penentu bagi masa depan pendidikan di Indonesia. Jadilah guru yang berempati, penuh inovasi, dan tak pernah menyerah.”
Mastamaru FKIP UMPO 2025 bukan sekadar pengantaran mahasiswa baru. Ini adalah pawai semangat, identitas, dan janji besar — bahwa FKIP UMPO tidak hanya melahirkan guru dari bumi, tapi juga membawa guru yang berdaya, beradab, dan berkeadilan. Di balik setiap tawa, setiap balon yang terbang, dan setiap pesan dari para pemimpin, terdapat satu kepercayaan yang tak tergoyahkan:
“Seorang guru mungkin tak berdampak besar hari ini — tapi di masa depan, dia bisa menyentuh ribuan jiwa, merubah satu negeri, dan menyalakan cahaya dalam gelapnya kebekuan pendidikan.”
Terima kasih, seluruh mahasiswa baru FKIP UMPO, dosen, staf, dan semua pihak yang turut menghadirkan acara ini. Kalian adalah pelita yang baru menyala.