Di ruang seminar Rektorat Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), sebuah momen bersejarah dalam dialog antarbudaya dan keilmuan terjadi pada 9 September 2025, dengan diselenggarakannya Guest Lecture & Sharing Session bertema “Muhammadiyah di Thailand”. Acara yang dihadiri oleh 100 mahasiswa dari seluruh program studi di UMPO, menjadi ruang refleksi, pembelajaran lintas budaya, dan penguatan nilai-nilai keislaman yang universal.
Acara diresmikan dengan kehadiran khusus dari Dr. H. Abdul Hafiz Hile, President of Muhammadiyah Association of Thailand, yang membuka sesi dengan materi mengena berjudul “Muhammadiyah Association of Thailand: Peran dan Perkembangan di Era Global”. Dalam paparannya, beliau mengungkapkan bahwa Muhammadiyah di Thailand bukan sekadar organisasi keagamaan, tetapi jembatan pendidikan, kemanusiaan, dan diplomasi budaya di antara dua negara yang berpadu dalam semangat kebaikan dan pembangunan sosial.

“Kami di Thailand membangun komunitas berdasarkan nilai-nilai keilmuan, keadilan sosial, dan kedamaian—bukan karena kami orang Indonesia, tapi karena kami percaya pada prinsip yang sama: bahwa pendidikan adalah jalan utama menuju kemajuan manusia.” (Dr. H. Abdul Hafiz Hile)
Sesi dilangsungkan dengan antusiasme tinggi, dipandu dengan energi dan kedalaman oleh Dr. Elok Putri Nimasari, M.Pd., Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMPO, yang berhasil menyambungkan dua dunia: tradisi Muhammadiyah dengan dinamika generasi muda.
Di sesi Sharing Session, empat mahasiswa FKIP UMPO yang baru saja kembali dari KKN Internasional di Thailand menjadi bintang utama. Mereka membahas pengalaman mereka sebagai international internship students, dengan topik menarik seperti:1) Bagaimana dunia pendidikan di Yala, Thailand, berbeda dan tetap penuh tantangan; 2) Strategi pembelajaran bahasa Inggris dan matematika yang adaptif di lingkungan multikultural;3) Dan pengalaman menjalankan program budaya seperti Tapak Suci di luar negeri — pertama kali di wilayah Thailand!

“Waktu kami di sana, kami tidak hanya mengajar. Kami belajar. Belajar dari anak-anak yang punya semangat luar biasa meski hidup di lingkungan yang sulit. Dan itu mengubah hidup kami,” ujar Ardha Satria Pratama, salah satu peserta KKN Internasional.
Dua narasi utama dalam acara ini menjadi penanda kedalaman dan relevansi dari tema yang diangkat:
Pemateri 1: Dr. Katni, M.Pd.I (Dekan Fakultas Agama Islam – FAI UMPO) Dengan tajuk “Peran Muhammadiyah untuk Islam dan Dunia”, beliau menekankan bahwa Muhammadiyah bukan hanya organisasi lokal, tapi kekuatan global dalam melahirkan pemikiran islam modern, humanis, dan progresif. Ia menyampaikan bahwa Muhammadiyah di luar negeri adalah bentuk dari “Islam yang membawa berkah, bukan konflik.”
Pemateri 2: Dr. Sutrisno, S.Pd., M.Pd., Dekan FKIP UMPO Dengan topik “Membangun Pendidikan untuk Dunia yang Berkelanjutan”, beliau mengajak seluruh peserta untuk memandang pendidikan bukan sebagai proses transfer ilmu semata, tetapi sebagai katalisator perubahan sosial, lingkungan, dan kemanusiaan. Ia menekankan pentingnya pendidikan berbasis komunitas, inklusivitas, dan keberlanjutan—nilai yang sangat tercermin dari KKN Internasional mahasiswa FKIP UMPO.
“Kita sedang mengajarkan anak-anak di Thailand. Tapi di saat bersamaan, mereka sedang mengajarkan kita tentang ketahanan, empati, dan keberagaman. Itulah pendidikan sejati.”

Guest Lecture & Sharing Session “Muhammadiyah di Thailand” bukan sekadar acara seminar. Ini adalah pintu yang membangkitkan kesadaran kolektif bahwa peran Muhammadiyah bukan terbatas pada bendera dan wilayah, tapi pada hati, pikiran, dan tindakan yang membawa damai dan pembangunan. Di tengah dunia yang terbelah, UMPO, melalui mahasiswanya dan para pemimpinnya, menunjukkan bahwa perdamaian dimulai dari kelas, dari diskusi, dari tangan yang saling berpegangan, dan dari mimpi yang sama: dunia yang berkelanjutan, berbudi, dan beradab.
Sekali lagi: Pendidikan, keimanan, dan hubungan antar-bangsa — tidak harus jauh. Kadang, cukup satu ruang seminar, satu cerita, dan satu keberanian untuk mendengar. Terima kasih, Dr. H. Abdul Hafiz Hile, Dr. Katni, Dr. Sutrisno, para mahasiswa KKN Internasional, dan seluruh peserta yang telah menjadikan acara ini bukan sekadar kegiatan, tapi perjalanan berkelanjutan.